Meta Bakal Hadirkan AI di Instagram dan WhatsApp

Instagram [pexel]

CEO Meta, Mark Zuckerberg mengumumkan perusahannya bakal membuat produk baru yang berfokus pada kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) generatif. AI generatif adalah alat yang memungkinkan komputer menghasilkan teks, menggambar, dan membuat media lain yang menyerupai produk manusia.

Langkah tersebut dilakukan bersamaan dengan perusahaan teknologi besar lainnya yang juga berlomba membuat model kecerdasan buatan ke dalam produk mereka. Contohnya seperti perusahaan asal Amerika Serikat, OpenAI yang merilis ChatGPT.

Menurut Zuckerberg, pihaknya akan membentuk tim khusus yang akan membuat alat “kreatif dan ekspresif” yang bakal digunakan di dalam produk Meta.

“Kami mengeksplorasi pengalaman dengan teks (seperti obrolan di WhatsApp dan Messenger), dengan gambar (seperti filter kreatif Instagram dan format iklan), dan dengan pengalaman video dan multi-modal,” kata Zuckerberg dalam postingan Facebooknya.

“Kami memiliki banyak pekerjaan mendasar yang harus dilakukan sebelum mendapatkan pengalaman yang benar-benar futuristik, tetapi saya senang dengan semua hal baru yang akan kami bangun selama ini,” tambahnya.

Seperti, model bahasa besar yang dibuat oleh OpenAI telah diintegrasikan ke dalam chatbot Microsoft Bing serta chatbot terpisah yang disebut ChatGPT. Sementara Google juga mengerjakan chatbot bernama Bard.

Bahkan, pada Senin lalu, Snap mengumumkan akan mengintegrasikan bot ChatGPT ke dalam aplikasi Snapchatnya.

Menurut kamus Oxford, Artificial Intelligence sendiri merupakan teori dan pengembangan sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia.

Contohnya adalah seperti persepsi visual, pengenalan suara, pengambilan keputusan, dan penerjemahan antar bahasa.

 

Lantas bagaimana AI bekerja dalam teknologi?

Singkatnya, AI merupakan pembelajaran mesin. AI memerlukan dasar perangkat keras dan perangkat lunak khusus untuk menulis dan melatih algoritme pembelajaran mesin.

Secara umum, sistem AI bekerja dengan menyerap data pelatihan berlabel dalam jumlah besar. Kemudian data tersebut dianalisis untuk korelasi dan pola.

Kemudian sistem menggunakan pola ini untuk membuat prediksi tentang keadaan di masa mendatang.

Alhasil, chatbot yang diberi contoh obrolan teks dapat belajar menghasilkan pertukaran yang nyata dengan orang-orang.

Sistem juga bekerja seperti alat pengenalan gambar yang belajar mengidentifikasi dan mendeskripsikan objek dalam gambar dengan meninjau jutaan contoh. [Mal]

About mero 70 Articles
seniberjalan.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*